Bajak Laut Seafood, Aneka Olahan Seafood


Bajak Laut Seafood, restoran yang menyediakan aneka olahan seafood.
Menu :
Kepiting Lada Hitam
Udang Bajak Laut
Kepiting Soka Telur Asin
Ikan Bakar Pedas
Kangkung Sambal Terasi, dll

Minuman :
Kepala Muda Thailand, dll

Lokasi :
Jl. Taman Daan Mogot Raya No.17, Tanjung Duren
Jl. Johar No.16, Menteng

Mie Gomak

Pernah dengar makanan yang bernama Mie Gomak? Nama yang lucu dengan makanan yang bisa dibilang unik ini memang jarang sekali terdengar di wilayah Jakarta. Tapi bagi masyarakat yang berasal dari Perantauan tanah Batak atau Sumatra Utara pastilah mengetahui makanan ini, karena Mie Gomak adalah makanan khas medan (sumatra utara). Horas …! ^ ; ^

Taukan anda, bahwa mie gomak ini di buat dengan menggunakan mie spaghetti dengan campuran bumbu yang khas sehingga mengeluarkan cita rasa nusantara khususnya bagi masyarakat medan.

Banyak sekali masyarakat sumatra utara atau medan yang menjajakan mie gomak ini sebagai bisnis kulinernya. Karena Mie Gomak dapat dijadikan bisnis yang menjanjikan dengan keuntungan yang sangat memuaskan.

Nah…, Jika temen-temen penasaran dengan makanan khas Medan lainnya, bisa datang aja ke Jala-Jala Restoran yang berlokasi di Mall Taman Anggrek, P2 #01, Jl. Letjen. S. Parman Kav. 21, Slipi

Bakoel Koffie ala Lauw Tek Siang

Si hitam yang banyak di gemari dari mulai kaum muda sampa orang tua, dari pria sampai wanita, siapa yang tak kenal si hitam ini yang dikenal dengan nama Kopi.

Meskipun berbahaya kopi tetap menjadi peminat nomor satu oleh masyarakat di dunia, apa lagi kini kopi telah di olah dan diracik dengan berbagai rasa dan aroma yang makin menggiurkan para pencintanya.

Misalnya saja seperti Bakoel Koffie Bintaro II Nomor 11 A, Jakarta Selatan memiliki 3 jenis bubuk kopi yang memiliki citarasa yang khas dan berbeda-beda. ada kopi Hertage 1969, kopi Arabica yang khas dan kental, dan bakoel koffie juga menyediakan kopi yang diracik khusus dan dapat dibawa pulang.

Harga kopi di bakoel koffie berkisar antara Rp 50.000 โ€“ Rp 100.000 Untuk berdua (Americano Rp17.000,00/cangkir; Java Frost Rp25.000,00/cangkir;

latte dingin Rp23.000,00/gelas, latte panas Rp18.000,00/cangkir; cappuccino Rp21.000,00/cangkir)
Jam buka: 08.00 โ€“ 22.00 (hari kerja); 08.00 โ€“ 00.00 (akhir pekan)

So tunggu apa lagi, segera cobain dech kopi di bakoel koffie buatan buyut Lauw Tek Siang. dan satu lagi sekedar informasi bahwa di bakoel koffie ini kita tidak diperkanankan untuk foto-foto di dalam kafe ini, uuuhhhh…. kenapa yaaah ?? mungkin takut di contek kali… hahahaha…….. : D

Rahasia Aroma Bread Talk nan Menggoda

Roti yang cukup terkenal selain Holland Bakrey adalah Roti Bread Talk. Siapa yang tak kenal bread talk? dan Apakah anda sudah pernah mencium aroma wangi dari roti ini? hemmm…tentu aroma yang dikeluarkan dari roti ini sangat sedap bukan…
Bahkan Yang paling pertama muncul dalam ingatan anda saat anda mendengar nama roti ini pastilah aromanya, karena aroma yang di keluarkan dari roti ini membuat para pengunjung tergiur bahkan ketagihan untuk datang kembali ketempat ini.

Tapi, apakah benar aroma semerbak yang dikeluarkan itu berasal dari roti Braad Talknya?
Upst…ternyata, aroma roti yang semerbak itu bukan berasal dari roti-roti itu melainkan berasal dari pengharum ruangan atau SPRAY yang memiliki aroma roti panas.. haaaah….??? ๐Ÿ˜€
kira-kira pengharum ruangan itu berpengaruh bagi kesehatan gak ya..? secara roti yang di display kan tidak tertutup rapat.
Yah..selama yang mengkonsumsi bread talk tidak ada yang sakit gak ada salahnya untuk tetap menikmati cemilan ini.
Bread Talk Plaza Blok M, Under Ground, Jl.Bulungan No.76, Blok M

ice lemon tea – Solaria

Akhir bulan November lalu g sama temen-temen nongkrong di Solaria giant bekasi barat. g gak makan di sana sech, tapi cuma minum sambil numpang istirahat ngobrol-ngobrol.
langsung aja g liat di buku solaria menu, cz g dah haus banget…^;^, g pesen ice lemon tea 3 gelas, secara g bertiga sama temen-temen g.

ice lemon tea menurut g saat itu memang seger banget, berasa sekali asem-asem maniznya, tapi sayang ice lemon tea ini cocoknya untuk orang yang berbadan gemuk, bukan untuk g yang berbadan kurus, cz ice lemon tea bermanfaat bisa untuk melangsingkan tubuh alias tidak bikin badan gemuk.

Trobosan Baru Stream Cafe and Resto untuk Menarik Pelanggan

banyak orang yang berfikiran menjalankan usaha yang sesuai dengan keinginan menjadi hal yang sangat menyenagkan bagi kita. Begitu pula dengan Jonatan Ongko yang mengelola Stream Cafe dan Resto. Di usianya yang sudah menginjak kepala 5 (56 tahun), dia tetap semangat dalam berwirausaha. Apalagi usaha yang ia bangun pada prinsipnya untuk menyenagkan para pencinta kuliner.
Agar usahanya dapat berjalan dengan lancar, ia melakukan trobosan-torbosan baru untuk menarik para pelanggan, misalnya ia selalu mengutamakan keramahan, kesopanan dan kesantunan. Untuk itu Perekrutan karyawanpun tidak sembarangan ia lakukan, semuanya harus diambil dari tenaga-tenaga yang profesional.
Menurutnya Konsumen merupakan raja yang wajib kita layani dengan sempurna.ย  Hal itu menjadi point terpenting baginya. Selain itu Jonatan Ongko juga menjelaskan perbedaan masakan nusantara dengan masakan konsep westren. Misalnya dengan jenis kopi yang disediakan secara garis besar terbagi menjadi 2 robusta dan arabika. Meski hanya dua dalam Penyajiannya tetapi dibuat berbeda dengan aneka rasa.

“Disinilah letak perbedaan kami. Karena kami memadukan resto dan kafe menjdai satu. Selain itu, disini kami juga mengenalkan panganan manca negara dan berbagai jenis kopi didunia seperti Espreso, Kopi Lampung, Kopi Mandailing dan Kopi bali.” ujarnya.

Selain itu alasan kami berani mengenalkan menu penganan internasional ini, karena secara umum masyarakat Lampung telah mengenal dan menyukai kuliner yang berasal dari luar negeri. Misalnya burger, pizza, freid chicken dan lain sebagainya. Itu berarti bahwa anak muda Lampung tidak hanya menyukai makanan tradisional dan rumahan saja. 

Sedangkan untuk promosi tempat usaha yang terbilang baru ini, Jonathan mengaku masih melakukan pengenalan via iklan, brosur dan promosi dari mulut ke mulut. Di tambah lagi lewat media internet, brosur dan facebook.

* tribunlampung
Lihat juga : table8, sushi tei

Saus Parappe Djuku Lebih Balanced dan Kompleks

Nama restoran itu Djuku. Dalam bahasa Makassar, djuku berarti ikan. Bagus! Jadi, saya berharap dapat menyantap sajian ikan yang memang terkenal khas dan menjadi unggulan Makassar.

Wah, ternyata ini adalah restoran mewah! Tidak ada orang membakar ikan di depan – seperti biasanya merupakan pemandangan di warung-warung Pangkep. Di dalam ruang berhawa dingin itu tampak tatanan apik sebuah resto modern dengan konsep open kitchen.

Saya memesan Chepa on Salsa (Rp 40 ribu). Sekalipun daftar menu-nya tampak sederhana, tetapi sebetulnya banyak pilihan “tersembunyi” di sana. Para tamu harus “pintar” membaca menu, agar dapat memesan secara cerdas. Misalnya, untuk makanan yang saya pesan, ternyata hanya jenis ikannya saja yang sudah fixed – yaitu ikan cepa (semacam trevally atau ikan kuwe) – dan tumisan sayurnya. Sausnya masih harus dipilih dari enam jenis salsa yang tersedia, yaitu: saus parappe khas Makassar, rica-rica, tartar, saus kacang, dan sambal trasi. Untuk karbohidratnya pun kita masih harus memilih: kentang goreng, kentang ongklok, nasi putih, nasi merah.

Sekalipun bernama Djuku, ternyata resto ini hanya menyediakan empat macam ikan terbaik, yaitu: cepa, sunu (kerapu), seabass (kakap putih), dan baracuda. Udang, cumi, lobster, kepiting tampaknya sengaja tidak ditampilkan sebagai pilihan sajian. Tetapi, di sini juga tersedia steak daging sapi maupun ayam.

Karena saya tidak memesan appetizer, sambil menunggu hidangan utama dimasak, disajikan roti focacia dengan berbagai salsa. Focacia buatan sendiri yang bermutu bagus. Pilihan salsa untuk mencocol roti tampaknya sengaja disajikan dalam porsi kecil-kecil sebagai sampler agar tamu dapat memilih saus untuk ikan bakar yang dipesan.

Hidangan utama datang dengan tampilan yang mengesankan. Gaya nouvelle cuisine yang kreatif. Fillet ikan cepa yang dibakar dengan baik tampak “bertengger” cantik di atas tumisan jagung, greenpeas, wortel, buncis, kembang kol, dan paprika. Nasi merah dan saus parappe di dalam mangkuk-mangkuk tersendiri.

Ikan bakarnya juara – resultat wajar dari ikan yang benar-benar segar dan teknik memasak yang terpuji. Saus parappe-nya membuat saya tertegun sejenak. Saya terbiasa dengan saus parappe bernuansa kuat bawang merah. Saus parappe Djuku lebih balanced dan kompleks, dengan hint rasa manis yang tepat untuk mengimbangi gurihnya ikan bakar. Verdict: mak nyuss! Baik ikan maupun sausnya. Begitu pula tumis sayurnya cakep. Definitely, bukan pilihan yang salah.

Nasi dari beras merahnya pun tampil mengesankan. Beras merah dari Takalar ini ternyata memiliki tekstur yang mirip beras Arborio dari Italia yang biasa dipakai untuk membuat risotto. Nasinya garing dan kesat, sungguh terasa beda di mulut.

Untuk melengkapi kesan lokal, saya sengaja memesan teh Ori (teh hijau) dari Malino. Kesannya mirip seperti kita makan di restoran Tionghoa dengan didampingi Chinese tea yang serasi.

Terus terang, saya tiba-tiba merasa bangga bahwa di Makassar pun kini telah hadir sebuah restoran yang menyajikan masakan Indonesia (sekalipun dalam versi fusion) yang sungguh tidak mengecewakan. Yang juga mengherankan adalah ketika akhirnya saya menyadari bahwa untuk ambience yang sedemikian classy, dan mutu makanan yang unggul, ternyata rekening makan siang itu “hanya” di kisaran Rp 70 ribu. (Bondan Winarno)

Djuku
Wisma Kalla
Jl. Dr. Sam Ratulangi 8
Makassar


* detikfood

Docang Menjadi Ciri Khas Makanan Asal Cirebon

Salah satu makanan Docang adalah makanan yang merupakan perpaduan dari lontong, daun singkong, toge, kerupuk yang berkolaborasi sayur dage atau tempe gembus yang dihaluskan serta di kombinasikan dengan parutan kelapa muda kemudian disiram dengan kuah gulai encer yang rasanya gurih dan sedikit pedas.
“Makanan ini mempunyai rasa khas yang gurih dan nikmat apabila disajikan dalam keadaan panas atau hangat dan untuk harga relatif terjangkau semua kalangan.
“Di Kota cirebon pedagang docang dapat ditemui di beberapa tempat, “Misalnya di alun-alun Keraton Kasepuhan, di pasar Kanoman, di jalan Perjuangan, dan bagi pengunjung dari luar kota Cirebon dapat dengan mudah menemukannya yaitu di jalan Tentara Pelajar tak jauh dari Grage Mal.
Namun, bagi Pak Kumis pedagang docang di Jalan Tentara Pelajar di setiap paginya selalu ramai. “Apalagi pas hari minggu selalu dipadati pembeli pada saat olah ragawan melepas lelah.
* seruu
Lihat juga : sushi tei, burger, table8

“BAKMI JOGJA” Rasa yang Menggoda

Apa sih yang enggak ada di Jakarta? Semua nyaris tersedia termasuk jika kangen dengan bakmi Jogja. Pastinya tak perlu jauh-jauh lagi harus datang kesana. Warung makan yang satu ini dijamin bisa jadi tempat melepas kangen pada bakmi kota gudeg.

Warung makan sederhana yang terletak di Jl.Raya Ragunan ini letaknya menghadap ke jalan sehingga mudah dilihat. Tempatnya didominasi warna biru bertuliskan “BAKMI JOGJA”. Tadinya saya tidak terpikir untuk makan warung ini, meski jaraknya dekat dengan rumah. Berkat bujukan adik saya yang sudah mencobanya saya pun jadi tertarik.

Yang menarik perhatian saya adalah gerobak bakminya yang diletakkan di depan warung. Beberapa ekor ayam utuh goreng digantung di dalam gerobak, sedangkan tempat masaknya menggunakan 2 buah anglo besar. Hmm… pasti beda rasa dan aromanya kalau memasak menggunakan anglo pikir saya.

Yang tak kalah menariknya dari tukang masak sampai yang melayani pelanggan memakai seragam batik. Hebat kan? Biar sederhana mereka sangat mengutamakan pelayanan. Warung makan yang tidak terlalu besar ini ternyata baru buka jam 17.00. Setelah maghrib barulah warung bakmi ini mulai diserbu pembeli. Mulai dari yang makan di tempat sampai yang mengantri untuk dibawa pulang.

Setelah kami memilih tempat duduk kami memilih menu. Ada bakmi dan bihun yang ditawarkan goreng atau godok, nasi goreng, magelangan yang semuanya ditawarkan dalam satu harga. Kalau yang porsi biasa Rp 13.000 dan special Rp 17.000 (tambah ampela ati), istimewa Rp 21.000 (pake potongan sayap ayam). Cukup murah bukan?

Oh ya, untuk minuman tersedia teh, jeruk dan ronde. Untuk makanannya saya mencoba bakmi godog special. Selama menunggu pesanan datang kami disuguhkan pemandangan hilir mudik sang pelayan termasuk si juru masak. Anglo yang berisi arang panas terus menyala dengan bantuan kipas angin kecil, sang juru masak sibuk meracik bumbu dengan mie. Hmmm… harumnya sudah membuat saya makin lapar.

Akhirnya pesanan kami datang juga. Walau menggunakan piring biasa mie godok pesanan saya tampil menggoda selera. Dengan taburan bawang goreng, irisan ampela ati, ayam, daun bawang, tomat, dan acar di pojok piring saya mulai menyantapnya.

Wah… rasanya memang kurang pas kalau tidak memakai sambal. Ternyata mie godog ini lebih pas dengan campuran cabai rawit hijau utuh yang sudah tersedia di setiap meja. Saat menyantapnya keringat pun mulai berlelehan, selain karena mie yang masih panas juga pedasnya rawit. Apalagi ditemani kerupuk putih hmm… tambah nikmat dan lahap!

Menurut saya porsinya sangat pas dan cukup nendang. Mie godog kemepul panas ini juga cocok disantap kalau sedang flu. Pokoknya selain pas dilidah juga pas di kantong. Mau coba?

Bakmi Djogja Mas Komari
Jl.Raya Ragunan No.185
(depan Toko Foto Jaya /Konica,dekat Gelanggang Remaja PS Minggu,Jaksel)


* detikfood

Hidangan dengan Sayur Organik – Cafe Batujimbar

Jakarta – Tempat ini sudah pindah dari lokasi semula di seberang jalan. Sebuah restoran lama yang masih tetap populer hingga saat ini. Di kalangan mereka yang peduli makanan sehat, Cafe Batujimbar dikenal sebagai restoran yang menawarkan sayuran organik.

Sudah 20 tahun lebih saya melanggani BJ (bee jay, begitu nama akrab kafe ini di kalangan penggemarnya), sejak di tempatnya yang lama. Dulu, Keramik Jenggala juga berlokasi di dekat situ, sebelum pindah ke tempatnya yang lebih besar di Jimbaran sekarang. Pemiliknya yang cantik, Ade Wawo-Runtu, kadang-kadang ada di sana untuk menyapa para tamu.

Yang saya sukai dari BJ adalah tawaran menu-nya yang memberi pilihan kuliner lokal maupun internasional. Untuk sarapan, misalnya, pilihan lokalnya antara lain adalah: bubur ayam, bubur manado (tiap hari Minggu), nasi uduk (tiap Sabtu), dan lontong sayur. Kualitas masakannya pun konsisten dan selalu dapat diandalkan.

Untuk makan siang, dari dulu hampir selalu saya memesan Lontong Komplet BJ. Soalnya, “hidangan pinggir jalanโ€ ini ternyata hadir autentik di BJ. Sekalipun tampil resik, tetapi ciri-ciri bumbu yang tampaknya sengaja tidak diulek halus membuatnya mirip home cooking ataupun makanan kaki lima. Rasa trasinya pun dimunculkan cukup ndeso.

Bila sedang ingin makan ringan, BJ Salad merupakan pilihan tepat. Sayur organiknya selalu tampil fresh. Arugula, grilled eggplant, broccoli, cherry tomatoes, sweet corn, wortel, ketimun, buncis diselimuti saus kental honey mustard. Duh, top markotop! Crunchy dan semriwing.

Daftar menu-nya tidak terlalu elaborate, mewakili boga Nusantara, Bali, Asia, dan Continental – sehingga tamu tidak perlu mengernyitkan dahi terlalu lama untuk memilih hidangan yang akan dipesan.

Tempatnya yang cozy membuat Cafe Batujimbar tempat yang tepat round-the-clock. Kapan pun Anda ingini, selalu ada alasan untuk singgah ke BJ. Breakfast, morning coffee, lunch, high tea, dinner, late supper – you name it! Jenis sajian BJ pun sangat mendukung untuk segala macam kebutuhan.

Pastries dan desserts dari BJ juga boleh diacungi jempol. Bila sedang musim mangga, jangan pernah lewatkan mango pie-nya. Bila cuaca panas, minta tambahkan satu scoop es krim vanila. Mango pie a la mode yang pasti membuat Anda termimpi-mimpi. (Bondan Winarno)

Cafe Batujimbar
Jl. Danau Tamblingan 75A
Sanur, Bali


* detikfood
Lihat juga : marzano, pizza hut, sandwich